Aku tidak mengenalmu dari musim gugur yang menjatuhkan daun daun dan menyebarkan suasana pilu,
Aku tidak mengenalmu dari musim dingin yang membalut permukaan dengan salju dan membuat suasana dingin,
Aku tidak mengenalmu dari musim semi yang menhijaukan bumi dan menebar keriangan,
Akupun tak mengenalmu dari musim panas yang menggersangkan bumi dan mengusir manusia dari pelukan angin,
Aku hanya mengenalmu lewat rintik air dari langit yang membatasi dua musim, Datang dan perginya yang selalu diiringi hujan,
Dimana setiap pagi dan petangnya selalu menggoreskan kisah pada dinding kenangan,
Disanalah aku mengenalmu dan disana pula aku mengikhlaskanmu,
Sedang sisa sisa kisahku dan kamu,
Terekam pada percik air usai hujan,
Dan seketika sampailah padaku kenangan itu pada nafas pertama,
Oleh angin yang menebarkan bau basah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar