Senin, 30 Maret 2015

BUKAN KANAN ATAU KIRI TAPI KEDEPAN

Melihat isu pergerakan mahasiswa akhir-akhir ini cukup menarik bagi saya, apalagi membahas mengenai begitu besarnya antusias seluruh aktifis mengawal kinerja pemerintah pusat beserta kebijakanya, tentu ini bukan hal yang aneh bagi mereka, karena memang sedari awal mereka telah dididik untuk bisa menjadi penyambung lidah rakyat, agent of change, iron stock dan berbagai hal lain yang telah terpatri didalam jiwa mereka, tentu saja tindakan seperti itu memang harus ada disetiap diri kaum intelektual dan akademisi, bukan hanya sebuah tanggungjawab yang tertulis melalui tridharma, akan tetapi sebagai kaum akedemis hal itu harusnya menjadi panggilan jiwa dan bentuk pertanggungjawaban moral atas apa yang digelarkan kepada mereka. 
Tentu saya sangat mengapresiasi apa yang mereka lakukan, apa yang mereka perjuangkan, jelas keberpihakan mereka adalah kepada rakyat dan menegakan kembali demokrasi sebagaimana seharusnya, akan tetapi melihat kondisi akhir-akhir ini, saya sedikit ragu apakah cara yang mereka lakukan sudah pada jalurnya dan apa yang mereka perjuangkan benar-benar murni tanpa adanya konspirasi terselubung baik itu secara langsung ataupun tidak langsung dari pihak-pihak luar, siapa yang tak tahu jika pemuda adalah ujung tombak perubahan, bukan tidak mungkin ada orang-orang yang sadar mengenai kekuatan ini dan memanfaatkanya untuk kepentingan pribadi karena sekali pemuda memiliki konsepsi perjuangan yang mereka yakini benar maka mereka akan memperjuangkanya mati-matian hingga terwujud, ini bukan sekedar subjektifitas pemikiran saya, tapi sejarah bangsa inilah yang mengatakan, kita pasti tahu sumpah pemuda, proklamasi, dan terakhir adalah tahun 98, semua itu adalah hasil karya para pemuda dan bagaimana keberhasilan mereka mengalahkan rezim-rezim yang dianggap menindas rakyat, namun sejarah juga mencatat dibalik keberhasilan tersebut selalu ada pihak yang memanfaatkan kemenangan para pemuda ini, yang dulu berdiri ikut dibarisan mereka untuk memperjuangkan hak rakyat namun setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan kemudian berbalik menghianati hasil perjuangan tersebut, mungkin benar kata soe hok gie "ketika kita melihat peristiwa sejarah, seolah-olah apa yang kita lihat hanyalah penghianatan" seperti kemajuan dan pergerakan bangsa tidak pernah lepas dari peristiwa² seperti itu. Maka sudah sepatutnya sebagai kaum terdidik kita harus berhati-hati dalam bertindak.
Sejauh yang saya tahu saya sepakat dengan tuntutan yang disampaikan oleh aktifis kepada pemerintah saat ini, mengenai kebijakan yang  terkesan bergerak dengan sewenang-wenang, dimana rakyat semakin tercekik, penegakan hukum yang tidak jelas, kebijakn harga BBM, melemahnya pemberantasan korupsi, lembeknya penanganan kasus narkoba dan lebih lagi peran media-media kabar yang seharusnya bertindak netral kini semakin terlihat jelas keberpihakan mereka, akan tetapi yang harus kita koreksi bersama adalah uforia ini seperti sudah tidak lagi pada jalurnya dimana pemikiran ilmiah yang seharusnya dikedepankan sebagai kaum terdidik harus tertutup dengan semangat yang bercampur amarah, jika kita lihat sebenarnya yang kita perjuangkan adalah menuntut kepada pemerintah untuk bekerja dengan baik dan meninjau kebijakan² yang salah, bukan sekedar sikap yang selalu mudah mengatakan mundur, turun atau lengserkan, yang perlu lebih kita perjuangkan adalah mengawal kebijakannya bukan menyerang fisiknya, analoginya "bukankah lebih baik kita mengikir gergaji yang berkarat dan tumpul daripada selalu menggantinya dengan gergaji yang baru yang itupun belum terjamin tidak akan berkarat juga", selain itu mereka juga produk demokrasi seluruh bangsa bukan golongan, suku, ras atau agama, yang sudah sepatutnya kita perlakukan sebagaimana mestinya, karena bisa jadi ini bukan dilakukan dengan kesengajaan namun karena kehilafan yang harus kita luruskan .
Maka kita harus meluruskan kembali niat awal dan bentuk perjuangan kita, karena apa yang kita sampaikan dan suarakan pasti akan menimbulkan bias kepada masyarakat luas karena sejatinya kita sebagai aktifis dan akdemisi adalah orang-orang yang pemikiranya juga dipertimbangkan dan berpengaruh juga terhadap pola pikir dan sikap seluruh rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar