Berkelanaku bukan tanpa tujuan hanya saja pandangku masih tertutup kabut, bagiku kemarin asalkan mampu berjalan dan menggapai apa yang terlihat dibalik kabut adalah kesyukuran yang luar biasa, bukanya aku pesimis hanya saja aku harus realistis bahwa aku tak berhak terlalu egois meninggalkan sesuatu yang berharga hanya demi lebih cepat menerobos kabut itu, karena aku percaya cepat atau lambat kabut ini akan hilang atau aku yang akan berhasil melewatinya.
yah aku percaya mulai hari ini mungkin waktunya, aku mulai melihat kabut ini menipis, samar samar aku sudah bisa melihat dengan jauh apa yang ada didepanku, akupun tak lagi perlu takut kehilangan orang orang disekitarku jika aku harus berlari lebih jauh sedikit, karena kabut ini sudah tipis. semoga tuhan merestui apa yang akan aku lakukan, walaupun selama ini akupun tak cukup erat memegang tangan orang orang terdekatku dalam melewati kabut ini.
Jika tuhan mengijinkan maka ijinkan kali ini aku berlari, dan restuilah serta jernihkan segala pandangku, berilah aku keringanan dalam melangkah, dan jagalah setiap orang yang berharga bagiku selama aku berlari, sampai nanti aku bisa kembali lagi dan menjukukan kepada mereka bahwa aku bukanlah seorang pengecut ataupun orang lumpuh yang tak mampu berlari.